Kalau Sudah Naikin Tangga Jangan Lupa Cara Turun Tangga


” Kalau Sudah Naikin Tangga Jangan Lupa CaraTurun Tangga ” wah ini adalah ungkapan yang paling cocok untuk diungkapkan kepada para Pejabat jaman sekarang, meniti karir dari masyrakat awam mulai melangkah kelevel yang lebih tinggi dan hingga mennggapai pucak tapi bisa lupa melihat kebawah.
SEBUAH kronologi yang sangat spekulan jika kita melihat beberapa pemahaman ini, ternyata masih ada yang berjalan maju tapi lupa jalan pulang. Sungguh aneh bin ajaib, seharusnya ketika seseorang berjalan dan melangkah maju tentu sudah memikirkan apa yang akan terjadi dan dihadapi, tapi tak jarang kita melihat ternyata sikap LUPA sulit untuk dihilangkan. Kalau sudah begini pantas sekali jika kita punya musuh yang terbaru yang namanya LUPA sehingga yang harus kita lakukan adalah MELAWAN LUPA. sebuah ungkapan yang dilontarkan oleh seorang tokoh Indonesia yang Juga sang Motivator ” Renald Gajali ” bahwa sebuah budaya berawal dari Terpaksa – dipaksa – Terbiasa – dan akhirnya Membudaya, Ternyata sesungguhnya masih berlaku didalam dunia Manajemerial Publik, hal ini telah dibuktikan dengan sikap-sikap Pahlawan Anti Kemakmuran. Ternyata tak jarang jika kita berpikir mengenai banyak hal termasuk salah satunya adalah konsep kemakmuran bahwa Budaya-budaya yang sudah ada harus dilawan dengan sikap kritis. Ada budaya baru yang sudah tak lumrah dipakai sekarang yaitu “Hukum Rimba”, istilah kuno yang semula tidak begitu ngetren tapi sudah membudaya. Budaya lagi budaya lagi, tapi itulah kenyataan yang terjadi, kesempatan bagi orang tertinggal seolah-olah sudah tertutup rapat oleh penutup Gabus yang sewaktu-waktu bisa tembus oleh angin segar dan hawa gambar sang pahlawan proklamator, itulah “Budaya” yang sudah jelas terlihat oleh mata-mata semut-semut kecil yang hanya merayap dilorong-lorong yang sunyi dan gelap.
NAMUN yang terpenting bagi kita semua bahwa semuanya itu tidak menjadi harga mati yang terus kita terima, karna kesempatan untuk bangkit dan berjuang masih terbuka lebar, kata-kata yang terangkai hanya sebagai dasar yang harus kita tempuh didalam menemukan sebuah jawaban yang tepat. Jadi tetaplah berjuang “ Melawan Lupa “ saudara-saudara.

By : Ujhang Shantho

Tinggalkan komentar