Program Pelatihan Lapangan 1


PP NOMOR 19 TAHUN 2005 TENTANG STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan ini merupakan penjabaran dari Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.  BSNP ini memiliki beberapa wewenang guna menunjang pelaksanaan tugasnya sebagai pemantau dan pengembang standar nasional pendidikan, wewenang tersebut meliputi:

1.      Mengembangkan standar nasional pendidikan

2.      Menyelenggarakan ujian nasional

3.      Memberikan rekomendasi kepada pemerintah dan pemerintah daerah dalam penjaminan dan pengendalian mutu pendidikan

4.      Merumuskan kriteria kelulusan dari satuan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

B.     Ruang Lingkup Standar Nasional Pendidikan

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, terdapat delapan standar pendidikan nasional yang digarap oleh BSNP yaitu,

1. Standar Isi

Standar isi merupakan ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi ini memuat kerangka dasar, struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satua pendidikan dan kalender pendidikan/akademik.

2. Standar Proses

Standar proses ini meliputi pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan.

3. Standar Kompetensi Lulusan

Standar ini merupakan kulifikasi kemampuan lulusan yang berkaitan dengan sikap, pengetahuan, dan ketrampilan.

4. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Standar ini merupakan standar nasional tentang kriteria pendidikan prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental serta pendidikan dalam jabatan dari tenaga guru dan tanaga kependidikan lainnya.

5. Standar Sarana dan Prasarana

Standar ini merupakan kriteria minimal tentang ruang belajar, perpustakaan, tempat olahraga, tempat ibadah, tempat bermain dan rekreasi, laboratorium, bengkel kerja, sumber belajar lainnya yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran. Dalam standar ini termasuk pula penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

6. Standar Pengelolaan

Standar ini meliputi perencanaan pendidikan, pelaksanaan dan pengawasan kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, pengelolaan pendidikan di tingkat kabupaten/kota, provinsi, dan pada tingkat nasional. tujuan dari standar ini ialah meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pendidikan.

7. Standar Pembiayaan

Standar ini merupakan standar nasional yang berkaitan dengan komponen dan besarnya biaya operasi satuan pendidikan selama satu tahun.

8. Standar Penilaian Pendidikan

Standar ini merupakan standar nasional penilaian pendidikan tentang mekanisme, prosedur, instrumen penilaian hasil belajar peserta didik.

Sebagaiman tercantum dalam bab XII pasal 78 Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, bahwa evaluasi pendidikan tersebut meliputi,

  1. Evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh satuan pendidiakn sebagai bentuk akuntabilitas
  2. Evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan pemerintah
  3. Evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Provinsi
  4. Evaluasi kinerja pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah daerah kabupaten.
  5. Evaluasi oleh lembaga evaluasi mandiri yang dibentuk masyarakat/ organisasi profesi untuk menilai pencapaian standar nasional pendidikan.

Simpulan

Ruang lingkup Standar Pendidikan Nasional ada delapan hal tersebut meliputi,

1.Standar Isi.

2.Standar Proses.

3.Standar Kompetensi Lulusan.

4.Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan.

5.Standar Sarana dan Prasarana.

6.Standar Pengelolaan.

7.Standar Pembiayaan.

8.Standar Penilaian Pendidikan.

 

MODEL PEMBELAJARAN BERPUSAT PADA GURU

A.    Presentasi dan Penjelasan

Presentasi adalah model yang berpusat pada guru. Namun sebelum guru mempresentasikan dan menjelaskan kepada siswa, guru harus merencanakan terlebih dahulu dengan melakukan:

1). Memilih tujuan dan isi presentasi.

2) . Mendiagnosis pengetahuan yang sudah dimiliki siswa.

3) . Memilih advance organizer yang tepat dan kuat.

4). Merencakan penggunaan waktu dan ruang.

 

B.     Pengajaran Langsung

1. Pengertian Pengajaran Langsung

Pengajaran langsung adalah suatu model pembelajaran dimana kegiatannya terfokus pada aktivitas-aktivitas akademik.

2. Perencanaan Pengajaran Langsung

Sebelum melakukan pengajaran langsung, hendaknya guru merencanakan pengajaran langsung terlebih dahulu yaitu sebagai berikut:

c. Merencanakan Waktu dan Ruang

Merancang dan mengolah waktu sangat penting bagi pelajaran dengan model pengajaran langsung. Guru harus memastikan bahwa waktunya cukup dengan kecerdasan dan kemampuan siswa, serta siswa termotivasi untuk tetap terlibat sepanjang pelajaran.

3. Melaksanakan Pelajaran dengan Model Pengajaran Langsung

a. Memberikan tujuan dan establishing set : Terlepas dari model pengajaran yang sedang digunakan, guru yang baik memulai pelajaran yang sedang digunakan, guru yang baik memulai pelajarannya dengan menjelaskan tujuannya, establishing set dan mendapatkan perhatian siswa.

b.Melaksanakan demonstrasi : Untuk mendemonstrasikan sebuah konsep atau keterampilan tertentu secara efektif guru diharuskan untuk mencapai tingkat menguasai, atau memahami sepenuhnya, konsep yang dimaksud sebelum mendemonstrasikannya, dan berlatih melakukan sendiri seluruh aspek demonstrasi itu dengan seksama sebelum menyampaikannya di kelas.

c.Menguasai dan memahami sepenuhnya : Untuk memastikan bahwa siswa akan mengobservasi perilaku yang benar dan bukan perilaku yang tidak benar, guru harus mengikuti dengan cermat apa yang dimasukkan dalam demonstrasinya.

d. Berlatih : Penting bagi guru untuk menyiapkan dan belatih sehingga sistem penomoran yang didemonstrasikan konsisten dengan apa yang akan ditemukan siswa di perpustakaan.

e. Memberikan guided practice : Salah satu langkah kritis didalam model pengajaran langsung adalah bagaimana guru mendekati guided practice.

f. Memberikan praktik yang pendek dan bermakna : Di kebanyakan kasus, khususnya dalam kasus keterampilan, penting untuk memerintahkan siswa untuk melakukan keterampilan yang dikehendaki untuk jangka waktu pendek, dan bila keterampilan itu kompleks, menyederhanakan tugas pada tahap awal.

g. Memberikan praktik untuk meningkatkan Overlearning : Overlearning adalah sebuah keterampilan menghasilkan keotomatisan yang dibutuhkan untuk menggunakannya diberbagai kombinasi keterampilan dan dalam situasi-situasi baru.

h. Memperhatikan tahap-tahap awal praktik : Tahap-tahap awal praktik sangat kritis, karena selama periode inilah tanpa pengetahuan  mereka, pelajar dapat menggunakan teknik-eknik yang tidak benar, yang kelak memaksa mereka untuk belajar meninggalkannya.

i. Memeriksa pemahaman dan memberikan umpan balik : Hal ini merupakan aspek yang sangat penting dalam pelajaran dengan model pengajaran langsung, karena tanpa pengetahuan tentang hasil-hasil, praktik menjadi tidak banyak artinya bagi siswa.

Karakteristik Siswa Sekolah Dasar

1.Senang bermain.
2.Senang bergerak
3.Senang bekerja dalam kelompok
4.Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung.
5.Anak cengeng
6.Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain.
7.Senang diperhatikan
8.Senang meniru

1. Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Rendah Sekolah Dasar

Beberapa sifat khas anak pada masa ini antara lain adalah:

1. Adanya korelasi positif yang tinggi antara keadaan jasmani dengan prestasi sekolah

2. Sikap tunduk kepada peraturan-peraturan permainan yang tradisional

3. Ada kecenderungan menuju diri sendiri

4. Suka membanding-bandingkan dirinya dengan anak lain ada kecenderungan meremehkan anak lain.

5. kalau tidak dapat menyelesaikan sesuatu hal, maka soal itu dianggapnya tidak penting.

6.  Pada masa ini anak menghendaki nilai raport yang baik, tanpa mengingat apakah prestasinya memang pantas diberi nilai atau tidak.

Karakteristik Anak pada Masa Kelas-Kelas Tinggi SD

Beberapa sifat khas anak-anak pada masa ini adalah:

1.    Adanya minat terhadap kehidupan praktis sehari-hari yang konkret

2.    Amat realistis, ingin tahu, ingin belajar

3.    Menjelang akhir masa ini telah ada minat kepada hal-hal dan mata pelajaran khusus

4.    Sampai kira-kira umur II tahun anak dapat membutuhkan seorang guru / orang-orang dewasa lainnya untuk menyelesaikan tugasnya dan memenuhi keinginannya. Setelah kira-kira umur II tahun pada umumnya anak menghadapi tugasnya dengan bebas dan berusaha menyelesaikannya sendiri

5.    Pada masa ini anak memandang (nilai raport) sebagai ukuran yang tepat (sebaik-baiknya) mengenai prestasi sekolah

6.    Anak-anak pada masa ini gemar membentuk kelompok sebaya biasanya untuk dapat bermain bersama-sama

7.    Mengembangkan kata hati, moralitas suatu skala nilai-nilai

 

SILABUS IPA KELAS 4 SD

SK : 4. Memahami daur hidup beragam jenis makhluk hidup

KD :

4.1. Mendeskripsikan daur hidup beberapa hewan di lingkungan sekitar, misalnya kecoa, nyamuk, kupukupu, kucing.

4.2. Menunjukkan kepedulian terhadap hewan peliharaan, misalnya kucing, ayam, ikan

 

SK : 5. Memahami hubungan sesama makhluk hidup dan antara makhluk hidup dengan Lingkungannya

KD :

5.1.  Mengidentifikasi beberapa jenis hubungan khas (simbiosis) dan hubungan “makan dan dimakan” antar makhluk hidup (rantai makanan)

5.2. Mendeskripsikan hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya

SK : 6. Memahami beragam sifat dan perubahan wujud benda serta berbagai cara penggunaan benda berdasarkan sifatnya

KD :

6.1. Mengidentifikasi wujud benda padat, cair, dan gas memiliki sifat tertentu

6.2 . Mendeskripsikan terjadinya perubahan wujud cair ® padat ® cair; cair ® gas ® cair; padat ® gas.

6.3. Menjelaskan hubungan antara sifat bahan dengan kegunaannya

 

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)

Sekolah                   :    SD Kristen Imanuel

Mata Pelajaran     :    Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)

Kelas/Semester   :    IV/2

Materi Pokok        :    Perubahan Lingkungan fisik terhadap perubahan daratan

Waktu                       :    2 x 35 menit

 

  1. Standar Kompetensi:            

10. Memahami perubahan lingkungan fisik dan pengaruhnya terhadap daratan

 

  1. Kompetensi Dasar:

10.1 Mendeskripsikan berbagai faktor penyebab perubahan lingkungan fisik (angin, hujan, cahaya matahari, dan gelombang air laut).

 

  1. Indikator Pencapaian Kompetensi:

10.1.1  Mendefinisikan pengertian perubahan lingkungan

10.1.2. Menyebutkan contoh perubahan lingkungan fisik

10.1.3. Menyebutkan dampak dari perubahan lingkungan fisik

10.1.4 Menjelaskan keterkaitan dari perubahan lingkungan fisik dengan terjadinya bencana banjir dan tanah longsor

  1. Tujuan Pembelajaran:
  1. Dengan penyajian materi oleh guru siswa dapat memahami tentang faktor penyebab perubahan lingkungan.
  2. Dengan diskusi kelas siswa dapat mendefinisikan pengertian tentang faktor penyebab perubahan lingkungan dengan cara pandang SETS atau Salingtemas.
  3. Melalui praktikum kelompok ‘pengaruh akar tumbuhan terhadap erosi tanah” siswa mampu mengidentifikasi faktor penyebab banjir dan gejala banjir.
  4. Dengan melakukan diskusi bersama teman kelompok siswa mampu menyebutkan perubahan hujan terhadap daratan yang merugikan, menguntungkan dan mampu menjelaskan cara pencegahan banjir.

4. Materi Pokok:

Perubahan Lingkungan Fisik

5. Media Belajar

6. Metode Pembelajaran

  1. Buku BSE IPA SD Kelas IV oleh Poppy K Devi & Sri Anggreini.
  2. Buku IPA Asyik, Mudah dan Menyenangkan Kelas IV b oleh Prof. Yohanes Surya.
  3. Buku Super Plus IPA Kelas IV SD oleh Bambang Sutejo & Chatarina Dewi Lukitasari.
  4. Buku Panduan Mengajarkan Kebencanaan Alam Bervisi SETS Terintegrasi dalam IPA oleh Ani Rusilowati, Achmad Binadja dkk.
  5. Internet, Lingkungan, Televisi, Koran dan Majalah.
  6. Alat dan bahan yang digunakan untuk kegiatan kerja kelompok.
  7. Kartu Bernomor

1. Pendekatan   : SETS/Salingtemas

2. Strategi          : Kooperatif TGT

3. Metode           :Ceramah, Diskusi kelas, Diskusi kelompok, kerja kelompok, kuis dan turnamen

Langkah-langkah Pembelajaran

 

  Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
Pertemuan 1
  Pendahuluan

 

Apresepsi 

– Mempersiapkan kelas untuk pembelajaran; absensi, alat & bahan praktek, ketenangan, kekebersihan kelas dan lain-lain.

Motivasi

– Salam dan doa pagi sebelum memulai pelajaran sebagai motivasi pencapaian karakter religius.

– Permainan sapaan “ jika guru bilang Hai-siswa harus menjawab Hallo dan sebaliknya, jika guru bilang Hallo-siswa harus menjawab Hai. Berlaku sebaliknya.. Guru: Hai, Hallo, Hai- Siswa: Hallo, Hai, Hallo. Ini artinya siswa harus diam dan hanya melihat guru seorang setelah membalas sapaan guru.

– Menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa kaitannya dengan cara padang SETS atau Salingtemas.

– Menyampaikan aturan-aturan dalam kegiatan pembelajaran (TGT) selama periode penelitian;

  • siswa akan belajar dengan model kooperatif yang pembagian anggota kelompok dilakukan oleh guru.
  • siswa harus fokus kepada penyajian materi oleh guru untuk bekal dapat mengikuti kompetisi pada saat permainan dan turnamen.
  • selama kegiatan pembelajaran siswa akan dinilai sikap dan psikomotorik oleh observer.
  • penilaian akan diakumulasi pada akhir pertemuan untuk menentukan 3 kelompok dengan kategori super team, great team dan good team.
  • Akhir turnamen siswa bermain “simulasi banjir” bersama team dari TAGANA.

– Guru memberi pertanyaan awal

  • “Apakah di sekolah atau rumah mu pernah kebanjiran?”
  •  “pernahkan melihat berita di televisi tentang banjir?
  • Apa ada yang bisa menjelaskan apakah banjir itu?”

– Setelah melihat reaksi siswa,  setelahnya guru menyampaikan kepada siswa bahwa sebentar lagi guru menjelaskan materi tentang faktor penyebab perubahan lingkungan dan bagaimana prosesnya sehingga faktor tersebut dapat merubah lingkungan fisik.

10’
  Kegiatan Inti

 

Penyajian Materi

– Siswa mengobservasi dengan cermat dan mencatat point penting dari penjelasan guru tentang peta konsep perubahan lingkungan fisik dan perubahan lingkungan daratan yang disampaikan dengan cara pandang SETS atau Salingtemas. (mengaitkan faktor penyebab perubahan lingkungan fisik dengan Sains, Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat)

– Siswa memahami dampak dari perubahan lingkungan dan cara pencegahannya dari penyajian materi oleh guru.

Kerja Kelompok/Tim

– siswa duduk berkelompok berdasarkan pembagian kelompok yang dibacakan oleh guru.

– Pembagian kelompok belajar berdasarkan prestasi belajar siswa sebelumnya.

– Masing-masing kelompok beranggotakan 4-5 orang siswa yang dipilih secara heterogen dan dinamai dengan nama-nama : matahari, hujan, gelombang, angin dan badai. (LP1).

– Perwakilan kelompok mengambil lembar kegiatan 1 yaitu “pengaruh akar tumbuhan terhadap erosi tanah” (LP2).

– Siswa menyimak pengarahan tentang kegiatan

– siswa silahkan untuk bertanya untuk hal-hal yang belum mereka pahami.

– Siswa mengerjakan bersama kelompok, guru harus menjadi fasilitator bukan pelaku kegiatan.

– Perwakilan kelompok tim maju dan menjelaskan hasil kegiatan di muka kelas, membaca kesimpulan dan uraian tentang perubahan lingkungan serta kaitannya dengan bencana banjir dan longsor.

–  Siswa dan guru berdiskusi untuk akhir dari kegiatan 1.

 

 

 

50’

  Kegiatan Akhir

 

– Guru menyampaikan kesimpulan:

  • Faktor penyebab perubahan lingkungan adalah matahari, angin, gelombang laut dan air hujan.
  • Hujan membuat udara menjadi bersih, hujan deras dapat mengakibatkan banjir, erosi dan tanah longsor.
  • Matahari digunakan untuk keperluan rumah tangga oleh para Ibu dan matahari dapat dijadikan pembangkit listrik tenaga matahari tetapi matahari dengan durasi panjang dapat menyebabkan tanah retak, kemarau panjang dan kebakaran.
  • Angin dimanfaatkan sebagai kincir angin dan pengering tetapi angin kencang/angin badai/ angin topan dapat merubah lingkungan fisik.

– Siswa mendengarkan dengan seksama, pekerjaan rumah dan peralatan kegiatan pertemuan

– Guru mengakhiri pertemuan 1 dengan ucapan terimakasih dan pujian untuk kerjasama masing-masing kelompok dalam kegiatan 1.

– Siswa mengucapkan salam dan doa .

10’

 

9. Penilaian Hasil Belajar (instrumen terlampir)

  1. Aspek Kognitif -Tes tertulis
  2. Aspek Afektif- Lembar Observasi
  3. Aspek Psikomotorik-Lembar Observasi
  4. Pengetahuan tentang Bencana Banjir dan Longsor – Kuesioner

10. Produk Pembelajaran

  1. Sumber Daya Alam

–     siswa yang memahami implikasi keterhubungan SETS atau Salingtemas untuk topik kegiatan manusia dan keterkaitannya antara perubahan lingkungan dan penanggulangan bencana.

–     Siswa yang memiliki sikap dan tindakan dalam menjaga lingkungan sekitar serta sikap tanggap bencana.

Produk Non Sumber Daya Manusia

–       Kumpulan hasil diskusi bervisi SETS tentang materi perubahan lingkungan dan bencana.

 

Mengetahui,                                                                                       Semarang,   April 2013

Kepala Sekolah                                                                                  Guru IPA Kelas 

Nama Mahasiswa : Susanto

Prodi : PGSD

Asal : Kayan Hulu, Sintang

Dosen Makul : Nelly Wedyawati, S,Si, M.Pd

Makul : PPL 1 (Micro Teaching)

Tinggalkan komentar