Menyikapi berbagai macam perubahan yang terjadi disekitar daerah kita, saya ingin menyikapi bagaimana proses-proses dan pola pembangunan yang menimbulkan kontroversial. Mulai dari sebuah negara membangun rakyatnya, kepala daerah membangun daerahnya , camat membangun wilayah kecamatanya sampai kepada Kepala Desa membangun desanya. hal ini sangat menarik untuk kita bahas kembali. saya mengingat bagaimana proses pembangunan yang terjadi didaerah saya, pada tahun kepemimpinan orde baru ada banyak kekayaan desa yang didapatkan, mulai dari balai dusun, asrama dikecamatan sampai kepada arsip desa berupa tanah adat. sampai saat inj belum memiliki kejelasan yang begitu berarti, mengapa demikian?, sebuah pertanyaan yang selalu keluar dari berbagai kalangan, mulai dari yang menengah hingga bawah, hingga rakyat kecil pun memiliki sejuta pertanyaan. Ada beberapa hal yang saya ingat mengenai pernyataan ini, salah satu hal yang mebdasar adalah bagaimana sebuah sistem birokrasi yang berjalan, inilah awal mula penindasan terselubung terjadi.
Lanjut kembali pada beberapa tahun berlalu, bagaimana sebuah jaringan penindasan mulai menstruktur kedalam wilayah yang lebih internal, lalu banyaklah pertanyaan bagaimana penguasaan tanah dan daerah adat mulai terjangkit, dengan masuknya wilayah saya menjadi wilayah ijin pertambangan, entah darimana dan bagaimana masuknya, banyak persepsi yang masih berujung tanda tanya besar, mengalir kembali menjadi wilayah HTI yang tak berujung, itu juga menjadi pertanyaan kembali dari berbagai kalangan hingga tokoh masyarakat. Padahal jika diperhatikan melalui potensi penghasil tambang dan wilayah perusahaan tidak begitu sesuai. kembali lah kepada yang saya maksud diatas. Kembali kepada potensi dan melihat SDM yang belum memadai, sangat berbanding terbalik dengan kemauan dari kalangan tertentu.
Dari berbagai penjelasan diataslah, saya mengambil kesimpulan bahwa jika hal ini terjadi dan terus dibiarkan akan menjadi ancaman lokal yang saya sebut sebagai penindasan terselubung, membuka kesempatan bagi pengusaha asing masuk melalui jalur proyek dan perusahaan yang mampu dibangunya, kita hanya sebagai audien dan pemirsa. Melaui pintu yang telah dibuka dan jaringan yang tak bertanggungjawab inilah semua akan menjadi lebih leluasa. silahkan dipahami dengan saksama, apakah kita ingin menjadi tuan atau penonton ditanah sendiri. Jika ingin menjadi tuan, mari bahu membahu memerangi penindasan ini, pelajari birokrasi, pahami kalau sebenarnya ada orang dalam yang menjadi pelaku.
Penulis dan Editor : Susanto
SUSANTO 